·
Diskriminasi
Apakah itu
Diskriminasi ???
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia diskriminasi itu adalahdis.kri.mi.na.si
[n] pembedaan perlakuan thd sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb)
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan kumpulan yang diwakili oleh individu berkenaan.
[n] pembedaan perlakuan thd sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb)
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan kumpulan yang diwakili oleh individu berkenaan.
Diskriminasi merupakan
suatu amalan yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia. Ia berpunca daripada
kecenderungan manusia untuk membeza-bezakan manusia.
Diskrimasi boleh
berlaku dalam berbagai konteks. Ia boleh dilakukan oleh orang perseorangan,
institusi, firma, malah oleh kerajaan.
Terdapat pelbagai perlakuan yang boleh dianggap sebagai diskriminasi, perlakuan diskrimasi yang ketara adalah seperti berikut:
Terdapat pelbagai perlakuan yang boleh dianggap sebagai diskriminasi, perlakuan diskrimasi yang ketara adalah seperti berikut:
1. Seorang peniaga
enggan berurusan dengan seorang pelanggan berdasarkan kumpulan yang
diwakillinya.
2. Sebuah institusi
pendidikan enggan menerima seorang pelajar, walaupun dia mempunyai kelayakan
dan masih mempunyai kekosongan dalam institusi berkenaan, disebabkan individu
berkenaan mewakili kumpulan tertentu.
-Dampak bagi orang
yang menjadi obyek prasangka:
1. Membentuk sikap
rasial dan stereotip terhadap mereka sendiri
2. Makin kuat
seseorang menjadi bagian dari minoritas dan mengidentifikasikan diri maka makin
sensitive terhadap prasangka halus dan makin kuat bereaksi terhadap prasangka
tersebut.
-Berikut berbagai cara
untuk mengatasi prasangka atau Diskriminasi:
1. Memutuskan siklus
prasangka: belajar tidak membenci karena dapat membahayakan diri sendiri dan
orang lain. Dengan cara mencegah orang tua dan orang dewasa lainnya untuk
melatih anak menjadi fanatic.
2. Berinteraksi
langsung dengan kelompok berbeda: i) contact hypothesis—pandangan bahwa peningkatan kontak antara
anggota dari berbagai kelompok sosial dapat efektif mengurangi prasangka
diantara mereka. Usaha-usaha tersebut tampaknya berhasil hanya ketika kontak
tersebut terjadi di bawah kondisi-kondisi tertentu. ii)extended contact hypothesis—sebuah pandangan yang menyatakan bahwa hanya
dengan mengetahui bahwa anggota kelompoknya sendiri telah membentuk
persahabatan dengan anggota kelompokout-group dapat mengurangi prasangka terhadap
kelompok tersebut.
3. Kategorisasi ulang
batas antara “kita” dan “mereka” hasil dari kategorisasi ulang ini, orang yang
sebelumnya dipandang sebagai anggota out-group sekarang dapat dipandang sebagai bagian
dari in-group.
4. Intervensi
kognitif: memotivasi orang lain untuk tidak berprasangka, pelatihan (belajar
untuk mengatakan “tidak” pada stereotype).
5. Pengaruh social
untuk mengurangi prasangka.
·
Etnosentrisme
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal
pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan
yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain
Contoh Etnosentrisme di Indonesia Sikap etnosentrisme adalah sikap yang
menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandangnya sebagai tolok ukur
untuk menilai kelompok lain.
Salah satu contoh etnosentrisme
di Indonesia adalah perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief
Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang
laki-laki apabila harga dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok
dianggap sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi
apabila konsep carok dinilai dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat
lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan
dianggap tidak masuk akal dan tidak manusiawi. Namun, bagi masyarakat Madura,
harga diri merupakan konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam
masyarakat. Oleh karena itu, terjadi perbedaan penafsiran mengenai masalah
carok antara masyarakat Madura dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak
adanya pemahaman atas konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut
dalam masyarakat Madura. Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif
konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura
tersebut telah banyak ditentang oleh para ahli ilmu sosial.
Contoh yang lain
adalah kebiasaan memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman. Jika dipandang
dari sudut masyarakat yang bukan warga papua pedalaman, memakai koteka mungkin
adalah hal yang sangat memalukan. Tapi oleh warga pedalaman papua, memakai
koteka dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu
kebanggan.
Etnosentrisme ini
memiliki dampak negatif serta positif, antara lain:
1. Dampak positif
Etnosentrisme dapat
menimbulkan solidaritas kelompok yang sangat kuat. Buktinya adalah hampir
setiap individu merasa bahwa kebudayaannya adalah yang paling baik dibanding
kebudayaan lain.
2. Dampak negatif
Bila suatu suku bangsa
menganggap suku bangsa lain lebih rendah, maka akan menimbulkan konflik yang
bisa menjerumus kedalam kasus SARA. Selain itu dampak negatif yang lebih luas
dari sikap etnosentrisme adalah terhambatnya proses intregasi nasional.
Untuk mengatasi dan
menciptakan pluralisme budaya atau suatu praktik yang mampu menerima berbagai budaya
sebagaimana adanya maka dapat melakukan hal-hal berikut dibawah ini, yakni:
·
Hindari membuat assumsi. Dilakukan dengan cara tidak berasumsi
bahwa orang lain akan bertindak sesuai pola fikir pribadi.
·
Hindari menghakimi. Dilakukan dengan cara tidak menghakimi
perbuatan orang lain yang dilakukan dengan cara berbeda dengan perbuatannya dan
mengaggap perbuatan orang lain tersebut adalah sesuatu yang salah.
·
Akui adanya perbedaan. Jangan mengaggap perbedaan-perbedaan
antara budaya orang lain dengan budayanya sendiri.
Sumber :
komentar:
Beri komentar
sebagai:
Beri tahu saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar